SMPN 2 Muara Uya Umumkan Kelulusan dengan Menerapkan Protokol Kesehatan
Jumat, 5 Juni 2020 sekitar pukul 08.30 WITA, SMPN 2 Muara Uya umumkan kelulusan siswa sesuai jadwal di halaman depan kelas secara sederhana dan dalam suasana prihatin. Walau surat edaran dari Dinas Pendidikan Kabupaten Tabalong membolehkan pengumuman bisa juga dilakukan melalui WA (whatsapp), SMPN 2 Muara Uya memilih mengumumkan dengan mengundang siswa saja. Untuk menghindari adanya pengumpulan massa, orangtua terpaksa harus mengalah demi anak untuk bisa "dikukuhkan". Hal ini juga sesuai rapat dewan guru pada 2 Juni 2020 lalu.
Di masa pandemi Covid-19 ini, Desa Ribang dan sekitarnya termasuk zona hijau, namun sekolah tetap menerapkan protokol kesehatan. Hal ini sebagai pembelajaran bagi siswa manakala mereka menginjak bangku SMA/SMK dan diterapkannya keadaan New Normal saat tahun pelajaran baru nanti dimulai.
Dengan memerhatikan situasi pandemi pula, acara pengumuman kelulusan dilaksanakan sesingkat dan secepat mungkin. Seperti para guru, semua siswa juga harus mengikuti protokol kesehatan yang berlaku di masa pandemi: memakai masker, membasuh tangan dengan sabun sebelum dan sesudah acara, dan menjaga jarak (physical distancing) sekurangnya 1 meter. Selain itu, upacara pengalungan pandel/medali juga mengikuti aturan physical distancing. Yakni siswa mengalungkan sendiri ke lehernya di hadapan kepsek dan guru. Kemudian jabat tangan ditiadakan (diganti dengan kedua tangan ditangkupkan di dada disertai anggukan kepala.
Dalam sambutannya, kepala sekolah menyampaikan alasan mengapa acara pengumuman dilakukan seperti ini dan meminta para siswa bisa memaklumi. "Kita termasuk beruntung. Karena beberapa sekolah belum bisa memberikan pengumuman kelulusannya pada hari ini dan bagi sekolah yang jumlah siswanya sangat banyak, terpaksa melakukan pengumuman melalui WA."
Di akhir sambutan, kepala sekolah berharap para siswa bisa menjaga nama baik sekolah dan dapat berprestasi di sekolah barunya nanti.
Adapun lulusan terbaik tahun ini berdasarkan nilai kumulatif rapor semester 1-6 tertinggi diraih oleh Nugy sebagai juara 1, disusul Betris dan Fajaruddin sebagai juara kedua dan ketiga. Ketiganya mendapat piala dan piagam penghargaan.
Di masa pandemi Covid-19 ini, Desa Ribang dan sekitarnya termasuk zona hijau, namun sekolah tetap menerapkan protokol kesehatan. Hal ini sebagai pembelajaran bagi siswa manakala mereka menginjak bangku SMA/SMK dan diterapkannya keadaan New Normal saat tahun pelajaran baru nanti dimulai.
Dengan memerhatikan situasi pandemi pula, acara pengumuman kelulusan dilaksanakan sesingkat dan secepat mungkin. Seperti para guru, semua siswa juga harus mengikuti protokol kesehatan yang berlaku di masa pandemi: memakai masker, membasuh tangan dengan sabun sebelum dan sesudah acara, dan menjaga jarak (physical distancing) sekurangnya 1 meter. Selain itu, upacara pengalungan pandel/medali juga mengikuti aturan physical distancing. Yakni siswa mengalungkan sendiri ke lehernya di hadapan kepsek dan guru. Kemudian jabat tangan ditiadakan (diganti dengan kedua tangan ditangkupkan di dada disertai anggukan kepala.
Dalam sambutannya, kepala sekolah menyampaikan alasan mengapa acara pengumuman dilakukan seperti ini dan meminta para siswa bisa memaklumi. "Kita termasuk beruntung. Karena beberapa sekolah belum bisa memberikan pengumuman kelulusannya pada hari ini dan bagi sekolah yang jumlah siswanya sangat banyak, terpaksa melakukan pengumuman melalui WA."
Di akhir sambutan, kepala sekolah berharap para siswa bisa menjaga nama baik sekolah dan dapat berprestasi di sekolah barunya nanti.
Adapun lulusan terbaik tahun ini berdasarkan nilai kumulatif rapor semester 1-6 tertinggi diraih oleh Nugy sebagai juara 1, disusul Betris dan Fajaruddin sebagai juara kedua dan ketiga. Ketiganya mendapat piala dan piagam penghargaan.
